Postingan kali ini tentang trip pertama saya di awal tahun sekaligus trip perdana teman - teman Soppeng Backpacker, perkumpulan para backpacker yang ada di Kota Watansoppeng. Setelah beberapa pembicaraan, akhirnya disepakati trip pertama kami mengarah ke wisata alam "Luppereng Kajaoe" tepatnya di Dusun Lattie, Desa Sering, Kecamatan Donri -Donri, Kabupaten Soppeng.
Luppereng Kajaoe
Meeting Point kami sepakati di Villa Yuliana, berangkat jam setengah sembilan pagi menuju ke Desa Tajuncu, sebelum masuk ke Desa Sering.
foto bareng sebelum berangkat
Rute menuju Luppereng Kajaoe, dari kota Watansoppeng, lewat jalan poros arah Soppeng - Sidrap, lalu di depan kantor UPT Dikmudora Kec. Donri - donri di desa Tajuncu, belok kiri masuk jalan poros ke desa Sering, akan melewati jembatan tua dan gerbang desa Sering.
Jembatan Tua
Gerbang Desa Sering
Selanjutnya setelah melewati gerbang, lurus lagi ke dalam hingga ke pertigaan menuju Dusun Lappa Ampeng dan Dusun Lattie.
Pertigaan
Untuk ke Luppereng Kajaoe pilih jalur Dusun Lattie, terus masuk hingga menemukan mesjid tua, pada tanjakan setelah mesjid tua belok kanan menuju jalan yang masuk ke hutan dan perkebunan warga, cukup telusuri jalanan kurang lebih tiga kilo meter hingga sampai ke pinggir sungai dimana banyak bebatuan atau disebut juga "Luppereng Kajaoe"
akhirnya sampai
buka bekal, mau masak, laparr...
Pasang Hammock, nyantaiii...
Luppereng Kajaoe sendiri adalah sekumpulan batuan besar yang membendung sungai dan membaginya menjadi dua bagian. Air yang terbendung lalu mencari jalur agar tetap mengalir. Nah dibagian kanan dari bebatuan ada yang mengalami pengikisan oleh air dan berbentuk seprti seluncuran. Dan memang sering digunakan sebagai seluncuran oleh penduduk ataupun pengunjung yang sering mandi disitu
bagian atas
bagian atas
bagian atas
bagian bawah
bagian bawah
bagian bawah
Luppereng Kajao ini sendiri sempat dikelola oleh penduduk setempat, sayangnya sekarang sudah terbengkalai dan tidak terawat.
rumah - rumah kecil bekas tempat pengelola
papan penanda yang dibuat seadanya,
bagian atas untuk anak - anak, bawah untuk dewasa
foto lagi sebelum pulang
sempat jalan - jalan ke perbukitan juga di desa sering
Luppereng Kajaoe sebenarnya memiliki potensi untuk dikelola pemerintah menjadi objek wisata, namun tempat itu sepertinya terabaikan. Masyarakat setempat yang berinisiatif mengelola juga tidak dapat berbuat banyak, sulitnya akses untuk masuk ke Luppereng Kajaoe (Jalur dari tanjakan ke dalam hingga ke pinggir sungai, cukup sulit dilewati) sehingga tidak begitu banyak yang berkunjung dan akhirnya dibiarkan begitu saja.
Waktu Traveling : Minggu, 18 Januari 2015
Photo credit to LaCake, Ady YNWA, dan KemalR
sumber
0 komentar:
Posting Komentar