We R Here Whenever U Need US

Copyright © 2006- ady 15
Selamat Datang di Blog Sederhana Ini d(^.^)b

Rabu, 25 Februari 2015

MENANTI SUNRISE GUNUNG SESEAN TANA TORAJA

| 0 komentar
✰⓯☛☛☛ady⓯☚☚☚⓯✰ Kali ini Kami SOBAT Adventure akan berbagi pengalaman kala berkunjung ke Gunung Sesean. Gunung Sesean (2100 mdpl) terletak di Kabupaten Tana Toraja Sulawesi Selatan. 

Perjalanan di mulai di kota kami tersinta Kota Kalong Kabupaten Soppeng dengan menggunakan 2 kendaraan roda dua,  yang pertama saya dengan Beruang Madu dan Kemal dengan Sulkifli.

Setelah perjalan yang kami tempuh sekitar hampir 3 jam saya sempatkan melirik gunung Bambapuang yang merupakan trip pertama kami tahun ini beberapa minggu lalu.

Dan setelah beberapa menit kami pun sampai di pintu gerbang Tanah Toraja.

Setelah menempuh perjalanan dengan menggunakan kendaraan roda dua, kami pun tiba
 sekitar jam 5 sore dan langsung meminta ijin pada warga setempat untuk menitip kendaraan 
dan helm kami... dan berjalan kali memulai pendakian walaupun masih gerimis..

Beberapa menit perjalanan kami menemukan ada tangga,,,"wow kita naik tangga sampai puncak..." kalimat itu langsung ada dalam pikiranku. Dan ternyata teman menghitung jumlah
 anak tangga ada 66 semuanya :D dan tidak sampai puncak :p

Gunung Sesean memang gunung yang tidak seberapa tinggi (2100 mdpl) namun tetap saja yang namanya gunung, jalur pendakiannya pasti menanjak. Dengan beban tas keril yang cukup
 bikin ngos-ngosan ,kami bukan manusia super, jadi kami pun beristirahat sejenak, perkiraan ini Pos 2.

Dalam kabut yang di iringin hujan gerimis, kami berjalan terus tanpa memikir hujan kapan
berhenti

Karena hari mulai gelap dan hujan tak jkunjung berhenti, kami memutuskan mendirikan tenda
 di pos 6, dan langsung masak buat isi perut yang sudah kelaparan semua hahaha...

Menanti sunrise dengan menikmati keindahan samudera awan ^_^

Akhirnya yang di nanti muncul juga walaupun tidak seperti yang di bayangkan,,, mataharinya
to the point dengan cahaya sinarnya yang menyilaukan...

Di atas awan masih ada awan hahaha,,,, cari sendiri maknanya...

Mengabadikan momen bersama tim SOBAT Adventure

Matahari semakin tinggi, kami bergegas mengeluarkan pakaian basah dan menjemurnya

Dan menyiapkan sarapan

Mari sarapan

Puas rasanya mendapatkan sunrise di gunung Sesean trip ke-2 tahun ini ditambah lagi samudera awan yang benar-benar mengagumkan. Akhirnya kami berdua pulang dengan hati puas

Sampai jumpa di trip selanjutnya...... to be continued....
sumber
 

    Sharing Itu Indah

Selasa, 27 Januari 2015

Cave And Summit, Bambapuang Mt

| 1 komentar
✰⓯☛☛☛ady⓯☚☚☚⓯✰ Trip kali ini, gunung pertama di tahun 2015, yang awalnya disepakati adalah Gunung Sewo atau lebih dikenal "Bulu Sewo" dan ternyata entah kenapa tiba - tiba berubah haluan dan lari  ke Gunung Bambapuang. Jadi ingat trip Lappalauna, awalnya rencana ke Batu Gappo, malah banting setir ke Buludua perbatasan Soppeng - Barru, hahaha...

puncak Bambapuang dari kejauhan

Gunung Bambapuang dengan ketinggian 1021 Mdpl terletak di dusun Kotu, desa Bambapuang, kecamatan Anggeraja, kabupaten Enrekang. Gunung Bambapuang terkenal sebagai gunung batu yang sering dijadikan tempat latihan para pendaki sebelum mendaki gunung - gunung yang lebih tinggi di Kabupaten Enrekang.

foto sebelum berangkat

Tidak memerlukan waktu lama untuk sampai ke kaki gunung Bambapuang. Perjalanan hanya sekitar 10 Menit dari Kota Enrekang melalui jalan poros Enrekang - Tana Toraja. Jalan menuju kaki gunung dapat ditanyakan di warga setempat atau di warung - warung pinggir jalan. Kami berangkat dari kota Watansoppeng, jadinya butuh waktu kurang lebih tiga jam untuk sampai ke tujuan.

 tiba di kabupaten Enrekang

istirahat sebentar sebelum lanjut perjalanan

Kami tiba di kaki gunung tengah hari, matahari sedang panas - panasnya, tantangan extra untuk mendaki puncak. Setelah istirahat sebentar di kaki gunung, kami memulai pendakian meski matahari makin menyengat.

                                                           view dari kaki gunung

                                              perjalanan dimulai, lewat lahan jagung warga

                                                track mulai berubah, jalur tanah bebatuan

Mendaki gunung Bambapuang gampang - gampang susah, diluar dugaan, tebing yang curam ternyata sudah menunggu. Dengan terpaksa kami harus melewati tebing satu persatu meski tanpa peralatan pengaman.

hati - hati oiii.... walaupun agak takut tapi PANTANG MENYERAH !!

istirahat, habis "shocking moment"

Setelah melewati tebing extreme ini, kami memutuskan istirahat sebentar, sambil merenung kembali jalur yang baru saja dilewati. benar - benar ngeri, hahaha... Beberapa menit kemudian perjalanan kami lanjutkan kembali untuk mencapai puncak. Alhamdulillah jalur berikutnya sudah lebih aman dilalui, 

 lanjut jalan dapat bonus 

Yang unik dari gunung Bambapuang ini, adalah tidak ada tanah lapang untuk ngecamp, hanya ada beberapa gua yang dipakai pendaki sebagai tempat beristirahat. Hari itu rombongan kami yang pertama tiba di puncak, jadinya bisa menempati gua utama. Syukurnya di mulut gua masih bisa digunakan untuk memasang tenda, kami lebih leluasa karena punya tempat yang luas untuk beristirahat.
                                                                       tiba di gua utama

pasang tenda, lanjut masak, lapar.....


Dua orang teman saya, memutuskan tidur di dalam gua dengan bermodalkan matras dan sleeping bag. Hebatnya, meski malam harinya hujan lumayan deras, air tidaklah merembes masuk ke dalam gua, peralatan dan logistk kami yang disimpan di gua juga aman.

nikmati sunrise dari puncak Bambapuang

Foto bareng sebelum turun

turunnya lewat tebing lagi, ampunnn...

Trip ke gunung Bambapuang, meninggalkan kesan tersendiri dimana pertama kalinya nanjak gunung batu, dan juga adrenalin yang harus dipacu ketika melewati tebing curam. Komentar teman seperjalanan pun beragam, ada yang ngeri - ngeri senang, ada juga yang tobat, ingat anak istri katanya, hahaha...

Waktu Traveling : 24 - 25 Januari 2015
Spesial Thanks to :

Beruang Madu as Leader and Navigator


Ady YNWA as Photographer


Setiawan Untung as Super Talent


KemalR (me) as Sweeper, Photographer, and Writer :D
sumber
 

    Sharing Itu Indah

Rabu, 21 Januari 2015

One Day Trip SOBAT Adventure with Soppeng Backpacker "Luppereng Kajaoe"

| 0 komentar
✰⓯☛☛☛ady⓯☚☚☚⓯✰
Postingan kali ini tentang trip pertama saya di awal tahun sekaligus trip perdana teman - teman Soppeng Backpacker, perkumpulan para backpacker yang ada di Kota Watansoppeng. Setelah beberapa pembicaraan, akhirnya disepakati trip pertama kami mengarah ke wisata alam "Luppereng Kajaoe" tepatnya di Dusun Lattie, Desa Sering, Kecamatan Donri -Donri, Kabupaten Soppeng.




Luppereng Kajaoe



Meeting Point kami sepakati di Villa Yuliana, berangkat jam setengah sembilan pagi menuju ke Desa Tajuncu, sebelum masuk ke Desa Sering.
 
foto bareng sebelum berangkat

Rute menuju Luppereng Kajaoe, dari kota Watansoppeng, lewat jalan poros arah Soppeng - Sidrap, lalu di depan kantor UPT Dikmudora Kec. Donri - donri di desa Tajuncu, belok kiri masuk jalan poros ke desa Sering, akan melewati jembatan tua dan gerbang desa Sering.
 
Jembatan Tua
 
 Gerbang Desa Sering

Selanjutnya setelah melewati gerbang, lurus lagi ke dalam hingga ke pertigaan menuju Dusun Lappa Ampeng dan Dusun Lattie. 
 
Pertigaan 
 
Untuk ke Luppereng Kajaoe pilih jalur Dusun Lattie, terus masuk hingga menemukan mesjid tua, pada tanjakan setelah mesjid tua belok kanan menuju jalan yang masuk ke hutan dan perkebunan warga, cukup telusuri jalanan kurang lebih tiga kilo meter hingga sampai ke pinggir sungai dimana banyak bebatuan atau disebut juga "Luppereng Kajaoe"

akhirnya sampai

buka bekal, mau masak, laparr...
 
Pasang Hammock, nyantaiii...

Luppereng Kajaoe sendiri adalah sekumpulan batuan besar yang membendung sungai dan membaginya menjadi dua bagian. Air yang terbendung lalu mencari jalur agar tetap mengalir. Nah dibagian kanan dari bebatuan ada yang mengalami pengikisan oleh air dan berbentuk seprti seluncuran. Dan memang sering digunakan sebagai seluncuran oleh penduduk ataupun pengunjung yang sering mandi disitu

 bagian atas

 bagian atas

bagian atas

 bagian bawah 

 bagian bawah

bagian bawah
 
Luppereng Kajao ini sendiri sempat dikelola oleh penduduk setempat, sayangnya sekarang sudah terbengkalai dan tidak terawat.  


 rumah - rumah kecil bekas tempat pengelola

papan penanda yang dibuat seadanya, 
bagian atas untuk anak - anak, bawah untuk dewasa
 
 foto lagi sebelum pulang

sempat jalan - jalan ke perbukitan juga di desa sering

Luppereng Kajaoe sebenarnya memiliki potensi untuk dikelola pemerintah menjadi objek wisata, namun tempat itu sepertinya terabaikan. Masyarakat setempat yang berinisiatif mengelola juga tidak dapat berbuat banyak, sulitnya akses untuk masuk ke Luppereng Kajaoe (Jalur dari tanjakan ke dalam hingga ke pinggir sungai, cukup sulit dilewati) sehingga tidak begitu banyak yang berkunjung dan akhirnya dibiarkan begitu saja.

Waktu Traveling : Minggu, 18 Januari 2015
Photo credit to LaCake, Ady YNWA, dan KemalR
sumber
 

    Sharing Itu Indah

CaLendaR

Powered by Calendar Labs

my aLbum