Pertanyaan
mengenai sejauhmanakah kegiatan masturbasi tergolong normal, merupakan salah
satu topik yang paling sering diperbincangkan. Pakar seks terkemuka Dr Boyke
Dian Nugraha Sp.OG, MARS, menyatakan masturbasi merupakan hal yang lumrah dalam
kehidupan seksual seseorang. Tidak ada batas-batasan khusus bahwa masturbasi
kelewat sering bisa menimbulkan efek negatif.
"Dari segi medis,
masturbasi atau onani itu sesuatu yang lumrah dan wajar. Tidak ada dampak
medisnya, dari penelitian juga tidak ada yang menyebutkan bahwa masturbasi itu
buruk," kata Dr Boyke saat meluncurkan buku terbarunya dan menggelar talkshow
bertema "It's All About Seks", di toko buku Gramedia, Matraman, Jakarta Timur,
Minggu (18/4/2010).
Namun demikian, Dr Boyke mengatakan, dirinya tetap
sering dihujani pertanyaan oleh para pasien seberapa sering kegiatan masturbasi
tergolong masih aman dan normal. Mengenai hal ini, Dr Boyke menjawan diplomatis.
Ia menyebutkan masturbasi baik dan normal dilakukan jika dilakukan tanpa
diliputi perasaan berdosa. Seringkali, kata Boyke, dampak negatif dari
masturbasi timbul karena seseorang merasa ada dosa yang diperbuatnya dengan
melakukan masturbasi.
"Nah, masalah psikologis seperti ini yang bisa
memberikan permasalahan. Ada masalah psikologis di sini," kata dia.
Untuk
itu, bagi yang bertanya-tanya seberapa sering masturbasi dikatakan normal dan
aman, Dr Boyke menyebutkan, secukupnya masturbasi bisa dilakukan dua kali dalam
seminggu. Frekuensi tersebut, kata Boyke sudah mencukupi dan normal memenuhi
hasrat seksual seseorang.
Dokter Boyke juga menjelaskan, masturbasi tidak
melulu dikategorikan sebagai perbuatan seks menyimpang. Malah, masturbasi bisa
menjadi solusi dan alternatif dari permasalahan seks seseorang. "Misalnya
seorang suami yang berdinas di luar kota terpisah dengan istrinya. Sebagai
solusi dia lebih baik melakukan masturbasi," katanya.
Sumber : KOMPAS.com
mengenai sejauhmanakah kegiatan masturbasi tergolong normal, merupakan salah
satu topik yang paling sering diperbincangkan. Pakar seks terkemuka Dr Boyke
Dian Nugraha Sp.OG, MARS, menyatakan masturbasi merupakan hal yang lumrah dalam
kehidupan seksual seseorang. Tidak ada batas-batasan khusus bahwa masturbasi
kelewat sering bisa menimbulkan efek negatif.
"Dari segi medis,
masturbasi atau onani itu sesuatu yang lumrah dan wajar. Tidak ada dampak
medisnya, dari penelitian juga tidak ada yang menyebutkan bahwa masturbasi itu
buruk," kata Dr Boyke saat meluncurkan buku terbarunya dan menggelar talkshow
bertema "It's All About Seks", di toko buku Gramedia, Matraman, Jakarta Timur,
Minggu (18/4/2010).
Namun demikian, Dr Boyke mengatakan, dirinya tetap
sering dihujani pertanyaan oleh para pasien seberapa sering kegiatan masturbasi
tergolong masih aman dan normal. Mengenai hal ini, Dr Boyke menjawan diplomatis.
Ia menyebutkan masturbasi baik dan normal dilakukan jika dilakukan tanpa
diliputi perasaan berdosa. Seringkali, kata Boyke, dampak negatif dari
masturbasi timbul karena seseorang merasa ada dosa yang diperbuatnya dengan
melakukan masturbasi.
"Nah, masalah psikologis seperti ini yang bisa
memberikan permasalahan. Ada masalah psikologis di sini," kata dia.
Untuk
itu, bagi yang bertanya-tanya seberapa sering masturbasi dikatakan normal dan
aman, Dr Boyke menyebutkan, secukupnya masturbasi bisa dilakukan dua kali dalam
seminggu. Frekuensi tersebut, kata Boyke sudah mencukupi dan normal memenuhi
hasrat seksual seseorang.
Dokter Boyke juga menjelaskan, masturbasi tidak
melulu dikategorikan sebagai perbuatan seks menyimpang. Malah, masturbasi bisa
menjadi solusi dan alternatif dari permasalahan seks seseorang. "Misalnya
seorang suami yang berdinas di luar kota terpisah dengan istrinya. Sebagai
solusi dia lebih baik melakukan masturbasi," katanya.
Sumber : KOMPAS.com
Sharing Itu Indah
0 komentar:
Posting Komentar