Mungkin inilah bedanya budaya timur dan budaya barat, dimana bila di negara negara barat orang tua lebih memberikan otonomi atas masa depan anak lebih luas, dan bila disini peran orang tua sangat menentukan dan menjadi arahan yang harus diikuti oleh anak sebagai wujud kepedulian orang tua pada anak dan sebagai wujud bakti anak pada orang tuanya.
Tidak hanya di Indonesia, ternyata di negara tirai bambu Cina pun kurang lebih sama dengan disini, ortu ikut ribet saat anak ikut Ospek (orientasi bagi siswa baru) di kampus, mungkin malah lebih parah kondisinya. Bisa jadi kebijaksanaan pemerintah Cina yang hanya membolehkan pasangan suami istri hanya boleh punya satu anak sehingga ortu sangat sayang pada anak semata wayang mereka.
Inilah pemandangan yang terjadi di sebuah Universitas di negeri Cina saat program Ospek berlangsung, dikutip ruanghati.com dari kantor berita AFP sebanyak 400 orang tua dari mahasiswa Universitas Wuhan di propinsi Hubei Cina memantau anak mereka yang sedang ikut masa orientasi mahasiswa baru, dan hal ini merepotkan pihak kampus yang bersangkutan, hingga akhirnya pihak kampus menyediakan Aula untuk menginap para orang tua yang menunggui anak mereka selama berlangsungnya Ospek selama semingguan ini.
Wah, peduli sekali para orang tuanya ya, tapi sebenaranya anak juga butuh kemandirian juga kan sobat ruanghati.com yang budiman? Apakah dengan selalu mengikuti dan memandu anak kemanapun membuat anak bisa mandiri? Tapi tidak bijak juga bukan bila membiarkan sama sekali tanpa tau apa yang dilakukan anak kita, jadi ingat sebuah pepatah lama, mendidik anak ibarat menggenggam anak burung bila terlalu rapat bisa mati kehabisan nafas, bila tak dipegang bisa jatuh mati ketanah. Seberapa bijak sobat Anda melakukan pendidikan pada buah hati tersayang?
Sharing Itu Indah
0 komentar:
Posting Komentar